Sosialisasikan Cegah Stunting, Nasyiatul Aisyiyah Ajak Remaja di Cianjur Timbang Gizi

Hidup sehat harapan semua orang. Sehat jasmani dan sehat rohani. Pola hidup sehat merupakan cara bagaimana menjalankan kehidupan dengan seimbang, baik dari sisi gizi dan pola makan yang teratur. Faktanya tidak semua orang bisa hidup sehat dengan gizi seimbang. Ada kalanya terdapat orang yang kekurangan gizi dan kelebihan gizi.
Di kalangan remaja, pola hidup sehat juga penting. Mengingat masa remaja berada dalam perkembangan fisik dan segala bentuk aktivitasnya. Karena itu, memperkenalkannya kepada remaja penting agar kesehatan reproduksinya terjaga dengan pengetahuan yang cukup tentang gizi seimbang.

Pashmina misalnya, sebagai wadah berkumpulnya para remaja dalam mengembangkan diri dan bertukar pikiran tentang kesehatan reproduksi remaja di bawah naungan Nasyiatul Aisyiyah (NA), melaksanakan kegiatan edukasi kesehatan bagi remaja di Cianjur dengan dukungan penuh Lazismu.

Kegiatan berlangsung pada Ahad (22/9/2019) di Sekolah Dasar Negeri Candrakusuma, Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat. Diikuti oleh 100 remaja putri dari Dusun Cipari, Dusun Cipeteuy, dan Dusun Lebak Muncang.

Bendahara Pimpinan Pusat NA, Nur Wahidatul Muflihah, mengungkapkan, Pashmina bertujuan melakukan edukasi dan mendekatkan layanan kesehatan kepada remaja sebagai sasarannya. Dalam pelaksanaanya memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi kepada remaja.

“Diharapkan pada masa yang akan datang ada kegiatan seperti ini lagi secara berkelanjutan agar kondisi kesehatan remaja Rawabelut bisa terukur,” tuturnya. Lika sapaan akrab Nur Wahidatul Muflihah, menambahkan, pengetahuan tentang pola hidup sehat di kalangan remaja perlu digalakkan. Agar memiliki daya Tarik, NA membentuk Pos Makanan Bergizi.





Di pos ini kegiatan remaja dilakukan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman. Diawali dari remaja maka imbasnya kepada masyarakat akan mengena apalagi diselingi informasi bagaimana membuat makanan sehat.

Contoh paling mudah, lanjut Lika, membuat seblak sehat dengan komposisi karbohidrat dari makaroni, sayur, protein dari telur dan ceker tanpa penyedap rasa. Sementara di Pos Edukasi peserta mendapatkan materi tentang pernikahan dini,” jelas alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Kepala Desa Rawabelut, Ahmad Hidayat, menanggapi program Pashmina, mengaku sangat senang. Berbagai macam kegiatan telah dilaksanakan NA selama 10 bulan ini. “Baru pertama kali ada di desa maupun di kecamatan, karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada NA yang dengan rutin melakukan pendampingan kepada warga,” kata Ahmad.

Dalam prosesnya, kegiatan Pashmina di Rawabelut merupakan salah satu kegiatan yang berkolaborasi dengan Lazismu melalui program Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang (Timbang). Pada pelaksanaannya program pendampingan masyarakat di bidang kesehatan bersama NA dalam upaya mencegah persoalan stunting yang dimulai sejak November 2018, didukung sepenuhnya oleh Lazismu.

0 Comments:

Posting Komentar