Selasa, 5/6 Badan Usaha Milik NA (BUANA) yang dikelola oleh PDNA Garut mendapatkan monitoring dan evaluasi dari salah satu program Kemenaker RI Tenaga Kerja Mandiri (TKM).
BUANA adalah gerakan amal usaha NA yang dibentuk guna mendukung beragam gerak organisasi. Tujuan yang dicapai adalah memberikan kemandirian ekonomi bagi para perempuan muda, menguatkan peran organisasi dalam menyejahterakan anggotanya, meningkatkan sumber daya perempuan dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat lewat gerakan wirausaha dan ekonomi.
![]() |
Konsultasi PDNA Garut selaku pengelola BUANA dengan Staf Kemenaker RI. |
BUANA yang dirintis dan dikelola oleh PDNA Garut memiliki beragam bidang usaha yang meliputi kerajinan tangan (handcraft) yang memproduksi tote bag, masker, dan aksesoris lain kebutuhan muslimah.
Melalui salah satu program yang digagas oleh Kemenaker RI, yaitu program TKM (Tenaga Kerja Mandiri), sejak Oktober 2021, BUANA PDNA Garut mendapatkan suntikan dana dari program ini. Selama program berlangsung, pemantauan, pendampingan, dan monitoring evaluasi program dijalankan dan dipantau langsung oleh pihak Kemenaker.
Beberapa hal yang disampaikan terkait hasil monitoring evaluasi program ini, yaitu pertama, BUANA harus merambah dan menyasar anak muda yang akan memulai, dan merintis usaha. Kedua, perlunya digital marketing mulai dari pengelolaan, branding, dan administrasi yang berbasis digital. Ketiga, pencatatan keuangan berbasis digital merupakan elemen yang esensial untuk sebuah usaha di masa kini. Dan untuk keberlangsungan sinergi program BUANA dan TKM Kemenaker ini, BUANA PDNA Garut harus mendaftar kembali program lanjutan.
TURBA, WUJUD KEBERSAMAAN PENGURUS PDNA KARAWANG
Kegiatan TURBA (Turun Kebawah) yang dilaksakan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Karawang merupakan salah satu program kerja yang telah dilaksakan pada hari sabtu, 21 Mei 2022. Turba kali ini bertempat di Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Cikampek. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu masjid yang ada di ranting Muhammadiyah Cikampek.
PD Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Karawang memiliki 4 pimpinan setingkat di bawahnya, yaitu pimpinan cabang Karawang Barat, Karawang Timur, Rengasdengklol dan Cikampek. PC NA Cikampek menjadi pimpinan cabang pertama yang mendapatkan kunjungan dari pimpinan daerah kabupaten karawang.
Kegiatan Turba merupakan bukti adanya ikatan emosional yang di bangun oleh pimpinan daerah untuk pimpinan setingkat di bawahnya (pimpinan cabang) Semangat berorganisasi harus terus di bangun dan di pertahankan. Karena sejatinya orang-orang yang ada di organisasi adalah mereka yang terpilih untuk bisa memperjuangkan agama Allah dan Beramar ma’ruf Nahyi munkar. Seseuai dengan isi surat ali-imran 104.
Isi sambutan yang di sampaikan oleh ketua PD NA Karawang Ayunda kokom Ratna komalasari “Pentingnya kebersamaan dan ke ikhlasan dalam berorganisasi, karena ke ikhlasan menjadi kunci kita dalam perjuangan. Niat dan keikhlasan kita yang menjadi nilai pahala yang akan di dapatkan. Bernasyiah harus selalu bergembira agar ke ikhlasan menjadi nilai utama, begitu pungkasnya.”
Dalam kegiatan turba ini juga ada yang di sampaikan oleh sekretaris umum Pimpinan Daerah Nasyiatuh Aisyiyah Kabupaten Karawang Ayunda Nuraeni, mengenai SKO yang berupa surat pendirian organisasi, ketetapan ini merupakan tindak lanjut dari tertib organisasi yang telah di tetapkan oleh pimpinan pusat nasyiatul aisyiyah pada tanwir NA II di Palembang.
Turba kali ini merupakan kali pertama yang di lakukan oleh PD NA Karawang dan akan berlanjut kepada pimpinan cabang lain yang ada di kabupaten karawang. Semoga acara silaturahmi sekaligus Halal Bihalal Kali ini bisa menjadi salah satu asupan semangat untuk terus bernasyiah. Dan bisa mendatangkan banyak keberkahan untuk terus berkhidmat untuk ummat.
Albirru Manittaqo,
Ketua Departemen kaderisasi
PC NA Cikampek
Bandung (27/2) -- Berbasis media dalam jaringan, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Barat mengadakan Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah III (25-27/2)_. Kegiatan diikuti oleh 52 kader Nasyiah Jawa Barat yang telah mengikuti dan lulus DANA II, TM II, atau DAM.
Dibersamai dengan Majelis Pustaka dan Informasi PW Muhammadiyah Jawa Barat, kegiatan berpusat di studi tvMU Bandung yang berkantor di komplek RS Muhammadiyah Bandung. Perkaderan ini berlangsung selama tiga hari dengan moda dalam jaringan, mengingat penetapan PPKM level 3 untuk Jawa dan Bali.
H. Suhada, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat bersama Dewi Mulyani, Ketua Umum PW NA Jawa Barat, saat pembukaan di studio tvMU Bandung |
Penyelenggaraan yang khas ini diputuskan sebagai solusi cerdas penyelenggaraan kegiatan dalam jaringan yang berbasis teknologi penyiaran televisi. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan perkaderan Nasyiah bisa dinikmati oleh berbagai kalangan selain kader Nasyiah dan warga persyarikatan.
Acara pembukaan dihadiri oleh unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan `Aisyiyah Jawa Barat, pimpinan ortom, AUM, AUA tingkat wilayah Jawa Barat, dan juga rekan OKP tingkat Jawa Barat. Sebagian tamu undangan hadir di studio tvMU Bandung dengan seluruh peserta menyimak dalam ruang zoom yang telah disediakan PWNA Jawa Barat.
Menurut, Dian Armiyani, ketua pelaksana kegiatan, tema perkaderan ini, Bangkit Membangun Gerakan yang Dinamis untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak. "Perkaderan ini diharapkan bisa menjadi energi kader Nasyiah Jawa Barat dalam memaripurnakan kepemimpinan agar menjadi kader persyarikatan yang komitmen dan militan." tambah Dian.
Tangkap layar sebagian panitia yang berada di studio tvMU Bandung |
Tidak lupa pula Ketua Umum PWNA Jawa Barat Dewi Mulyani mengatakan bahwa perkaderan ini merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh PWNA Jawa Barat agar lumbung kader Nasyiah Jabar tetap terisi dan eksis.
Dalam sambutannya, Suhada, ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat mengamanatkan beberapa hal yang harus dimiliki Nasyiah sebagai kader Muhammadiyah. “Sebagai kader persyarikatan yang mengemban amanat perkaderan, Nasyiah diharapkan bisa berkiprah lebih banyak dalam melebarkan sayap kebermanfaatan terlebih pada ranah kemanusiaan universal yang sangat strategis,” begitu ujarnya.
Panitia bersama narasumber, H. Supriadi, Kepala Bagian Pelayanan Sosial Provinsi Jawa Barat |
Penyerahan mandat kepesertaan dari panitia pelaksana kepada Master of Training, Ade Kartini, menandakan secara resmi kegiatan dilakukan dengan sistematis. Harapan besar dari DANA III PWNA Jawa Barat ini mampu memicu kegiatan rencana dan tindak lanjut yang mendorong perkaderan Nasyiah di berbagai tingkat pimpinan Nasyiah di Jawa Barat. (A_Kar)
Pengajian Dan santunan Anak Yatim
Dalam Rangka Milad Muhammadiyah yang ke 109 tahun, pada tanggal 19 November 2021 Amal Usaha yang ada di kota cikampek mengadakan pengajian dan santunan anak yatim. Kota cikampek memiliki beberapa amal usaha, diantaranya adalah SMK TI Muhammadiyah Satu, SMK Muhammadiyah dua, SMP Taman kanak kanak, dan madrasah, dua amal usaha yang cukup besarnya adalah SMK satu dan dua, atau biasa di sebut dengan sekolah MUTU (Muhammadiyah Satu) dan MUDA (Muhammadiyah Dua)
Berdirinya Muhammadiyah sejak 18 November 1918 sampai dengan 18 November 2021 menjadikan Muhammadiyah semakin besar dan berkemajuan, pendekatan yang dibawa oleh Muhammadiyah bersifat persuasif dan tajdid. Kiprah pendidikan hari ini di Muhammadiyah sudah sampai mendirikan universitas di Australia ungkap Drs Dadang saripudin ketika megisi pengajian di SMK TI Muhammadiyah satu cikampek.
Tidak kunjung menjadi PNS (pegawai negri sipil) atau tidak lulus sekolah di Negri, maka Amal usaha Muhammadiyah adalah sasarannya. Maka jangan khawatir jika banyak dari murid atau guru yang belum paham Muhammadiyah, karena demikian maka itu menjadi PR besar kita bersama untuk mengenalkan kembali apa itu Muhammadiyah, ungkap Drs H jamjam Erawan.
Mengangkat tema besar “optimis hadapi pandemi covid 19 menebar nila utama, Ayahanda jamjam erawan mengatakan bahwa apapun yang menimpa di bumi ini merupakan ketentuan yang telah Allah berikan, berdasarkan Qs al-hadid ayat 22, maka bagaimana kita bisa menghadapi pandemi ini dengan baik dan bijak. Dibalik pandemi ini kita semua sedang di uji ketauhidan, keilmuan serta kesempatan untuk menebar kebaikan.
Ayanda dadang saripudin juga mengingakan kembali tentang pentingnya menanam kebaikan, yang diantaranya bisa dilakukan dengan cara bersedekah. Karena bersedekah itu tidak akan membuat kita jatuh miskin. Dalam pengajian sekaligus santunan anak yatim kali ini mencapai hampir 300 orang yang di selenggaran oleh SMK MUTU dan MUDA.
Pada hari Jum’at 19 November 2021 PCM cikampek langsung mengadakan dua agenda kegiatan milad. Pagi hari di SMK TI Muhammadiyah satu dan sore hari di SMK Muhammadiyah dua. Pimpinan cabang Nasyiatul Aisyiyah cikampek selalu menghadiri dan meramaikan acara yang diselenggarakan oleh PCM ataupun Amal usaha.
Semoga perayaan kegiatan milad ini bisa menjadikan kita lebih semangat lagi dalam ber Fastabiqul Khairat,menjadikan Muhammadiyah tetap eksis memberi solusi nyata dan membangun gerakan yang lebih terasa.
Albirru Manittaqo.
Bertempat di Swissbell hotel Jl. Otto Iskandardinata Bandung, 12-13 November 2021, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyayah Jawa Barat mengikuti seminar Pengarusutamaan Moderasi Beragama. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat yang melibatkan peserta dari berbagai organisasi agama dan kemasyarakatan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Barat dalam Pertemuan Virtual |
Program ini merupakan upaya solutif yang memiliki tujuan tersampaikannya moderasi beragama untuk menyikapi keberagaman dalam kehidupan sehari hari, terbangunnya komitmen, dan terciptanya jejaring moderasi beragama
Kegiatan ini dihadiri oleh sekira 55 orang peserta dan dibuka langsung oleh pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat. Hadir memberikan sambutan di acara pembukaan adalah Azam Mustazam, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Jawa Barat.
Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa pengarusutamaan moderasi beragama sebagai prioritas program negara untuk menjadi solusi keberagaman masyarakat agar dinamis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai landasan pancasila.
Perhelatan ini terdiri dari lima sesi. Setiap sesi memuat satu atau lebih panelis. Sesi pertama berisi materi Pengantar Moderasi Beragam yang disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat.Sesi kedua berisi diskusi panel oleh Debi Ahmad Haedari dari Gerakan Pemuda Anshor dan Inding Usup Supriatna dari Pemuda Muhammadiyah. Sesi ketiga disi oleh Eggie Fauzi sebagai founder KOMUJI (Komunitas Musisi Mengaji). Seluruh sesi panel ditanggapi oleh penanggap diskusi Dewi Mulyani, ketua umum PW Nasyiatul Aisyiyah Jawa Barat. Sesi kelima adalah tanya jawab.
Para peserta seminar Pengarusutamaan Moderasi Beragama |
Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Barat menganggap penting dan perlu kegiatan ini. Nasyiah Jabar turut andil dalam moderasi beragama ini sebagai salah satu misi yang diusung oleh induk persyarikatan yaitu Islam wasathiyyah (moderat). Termaksud hal tersebut PWNA Jawa Barat mengirmkan utusannya, melalui Ermina Hidayanti, bendahara umum, Rovi Husnaini, Ketua II, Susan Sundari, sekretaris II, Andi Malaka, sekretaris III, dan Riyatun anggota departemen dakwah dan pendidikan.
Acara ditutup dengan doa bersama. Harapan dari acara ini, para peserta dapat menyampaikan tentang cara bersikap atau menyikapi keberagaman agama dengan tetap merujuk nilai substantial ajaran yang dianut. (A_Kar, Susan Sundari)