Gelaran Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Barat tingal dua hari lagi. Persiapan dan semaraknya telah terasa terutama di tempat gelaran akan diselenggarakan. Bunga Patrakomala dipilih sebagai logo Musywil kali ini. Tak kenal maka tak sayang, apa arti di balik logo tersebut.


Bentuk dasar bunga patrakomala yang merupakan flora khas Kota Bandung, yang juga ibukota provinsi Jawa Barat, sebagai tuan rumah pelaksanaan Musywil XIV. Dengan bentuk bergelombang yang dinamis, menunjukkan sifat-sifat yang tidak kaku, keluwesan, pun begitu tetap menunjukkan keseimbangan. 


Logo Nasyiatul Aisyiah ditempatkan pada bagian putik bunga yang menjadi pusat bunga tersebut, sekaligus melambangkan 'perempuan', sebagai inti/pelaksana dari perhelatan musyawarah wilayah ini. Sementara itu pada ujung-ujung benang sari terdapat simbol berbentuk buku yang melambangkan pendidikan. 


Putik (perempuan) yang dibuahi dengan serbuk dari benang sari (pendidikan), merupakan simbolisasi dari tema Musywil XIV, yaitu "Mencerdaskan Perempuan, Mewujudkan Jabar Juara". Sementara itu, benang-benang sari pada logo membentuk angka romawi XIV.


Warna yang digunakan pada logo ini menyadur dari logo Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah 2022. Warna kuning emas pada benang sari dengan simbol buku melambangkan harapan (lewat pendidikan dan kecerdasan) agar Nasyiah terus berjaya dan berprestasi. 


Warna biru pada tepian kelopak bunga menunjukkan keteguhan, sikap yang tidak mudah goyah, sekaligus harapan agar turut berkontribusi menyelesaikan masalah tanpa keributan. Warna merah bata menunjukkan kepercayaan diri dan rasa aman, berani menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, sehingga mampu menghadirkan rasa nyaman bagi kemanusiaan.



Bandung, Gelaran Musyawarah Wilayah XIII Nasyiatul Aisyiyah Jawa Barat menyisakan waktu kurang dari satu bulan. Teragendakan musyawarah ini akan digelar pada 7-9 Juli 2023. Seluruh rangkaian kegiatan akan berpusat di Universitas Muhammadiyah Bandung, Jl. Soekarno Hatta No. 752 Bandung. 


Pemilihan tempat di salah satu AUM di Kota Bandung ini dimaksudkan sebagai syiar PTM dan Ortom. Simbiosis dan sinergi antara AUM dan Ortom yang harus dijalin secara berkesinambungan. 


UM Bandung harus dikenal secara dekat oleh para kader persyarikatan dan Nasyiah pun harus dikenalkan pula pada para kader atau calon kader yang beraktivitas di dalamnya. Demikian ungkap Dewi Mulyani Ketua Umum PWNA Jawa Barat periode 2016-2022.



Sebanyak 381 peserta akan hadir di ajang pemilihan anggota pimpinan Nasyiah Jabar periode 2022-2026 ini. Dengan jumlah kader yang tersebar di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, Nasyiah Jabar bertekad untuk menjadi organisasi yang dapat mencerdaskan perempuan untuk mewujudkan Jabar Juara. Frasa terakhir ini, kemudian menjadi tagline Musywil XIII Nasyiah Jabar, yaitu Mencerdaskan Perempuan, Mewujudkan Jabar Juara. A_Kar

PELATIHAN PENGOLAHAN MAKANAN DI DESA CIPUTRI KECAMATAN PACET KABUPATEN CIANJUR


Cianjur, 26 Maret 2023 – PDNA Kabupaten Cianjur mencoba menghidupkan kembali perekonomian warga pasca gempa bumi dengan  membangun ekonomi kreatif melalui pelatihan pengolahan makanan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal berdasarkan potensi yang dimiliki oleh Desa Ciputri Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Salah satu pangan lokal yang dihasilkan oleh warga Desa Ciputri adalah wortel.


Melalui acara ini sekitar 50 peserta yang berasal dari PKK dan Ketua Kelompok PKH diberikan pelatihan untuk mengoptimalkan penggunaan wortel dalam menunjang pengembangan ragam makanan yang diharapkan dapat menjadi ide usaha bagi para warga pasca gempa dan bisa membangkitkan kembali perekonomian warga di masa depan.


“Kegiatan membangun ekonomi kreatif pasca gempa dengan pelatihan pengolahan makanan dari pangan lokal merupakan kegiatan yg dinisiasi oleh pdna Cianjur dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan dan diharapkan bisa menjadi penyemangat khususnya bagi kaum perempuan sehingga dapat meningkatkan perekonomian pasca gempa cianjur denga menggunakan bahan pangan lokal” Ketua Umum PDNA Kabupaten Cianjur.


Tags: #nasyiatulaisyiyahjawabarat #pelatihanpengolahanmakanan #pwnajawabarat #pdnakabupatencianjur #nasyiatulaisyiyahkabupatencianjur #diversifikasipangan




PDNA KOTA BANJAR- Histeria dan gempita Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke 14 yang akan digelar di Kota Bandung tanggal 2 sampai 4 desember 2022 mulai terasa.


Perhelatan akbar lima tahunan ini disambut dengan sukacita oleh seluruh kader Nasyiah se Indonesia.


Tidak mau tertinggal dengan kabupaten dan kota lain, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Banjar ikut meramaikan kegiatan Pra Muktamar NA ini.


Selama sepekan,dengan Program NA berbagi, PDNA Kota Banjar membagikan bingkisan ke beberapa AUM di lingkungan Muhammadiyah dan beberapa sekolah.



Bingkisan yang diberikan itu berisi peralatan P3K, makanan tambahan serta air mineral yang diharapkan membantu memenuhi kebutuhan UKS Sekolah dan Perlengkapan PMR.


Program ini disambut dengan baik, sehingga diharapkan Kegiatan NA Berbagi ini dapat menyemarakkan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah.

 

Al birru Manittaqa'

Kamis, 29 Desember 2022, di penghujung tahun 2022 kemarin PDNA Kab. Sumedang kembali mengadakan KANTIN YUNAS (Kajian Rutin Yunda-yunda Nasyiatul Aisyiyah Sumedang) yang mengusung topik “Pemulasaraan Jenazah".

Tema ini muncul atas dorongan semangat para anggota Nasyiah Sumedang. Hal ini berlatar belakang minimnya partisipasi  perempuan muda yang peduli dan ingin belajar tata cara pemulasaraan. Temuan saat ini, mayoritas yang kiprahnya masih istiqomah dalam memulasara jenazah yaitu para bunda-bunda yang sudah lanjut usia. Sedangkan para perempuan muda masih enggan karena rasa takut yang menyelimuti.

Pelatihan Pemulasaraan Jenazah ini bertempat di Sekretariat Aisyiyah Kab. Sumedang, dengan narasumber Umi May (Hj. May Juariyah). Adapun  peserta pelatihan yaitu para Pengurus dan Anggota Nasyiatul Aisyiyah Sumedang. Pelatihan ini meliputi tatacara memandikan, mengafani, dan menyolatkan jenazah (Jenazah Perempuan).

Pelatihan ini diawali dengan pemaparan teori oleh Umi May, selanjutnya praktek dengan menggunakan alat peraga yang telah kami siapkan dengan lengkap. Alhamdulillah dalam acara ini semua sangat berantusias.

Paparan teori yang disampaikan oleh Umi May tersampaikan begitu detil sehingga memberikan pemahaman yang begitu mendalam. Tak ada lagi rasa takut yang semula dikhawatirkan berkat pencerahan yang disampaikan Umi May.

Setelah teori, semua peserta berpartisipasi dalam sesi praktek. Semua kini sadar, bahwa berlatih keterampilan ini sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, keutamaan menuntut ilmu agama akan mengangkat derajat kemuliaan seorang muslim. Kedua, adanya kebutuhan untuk memuliakan kerabat jika ada yang wafat.


Ketiga, memulasara jenazah akan selalu mengingatkan kepada kematian. Hal ini menjadikan seorang muslim semakin taqwa kepada Allah swt.

3 alasan tersebut telah mengubah pola pikir para peserta. Semua yang semula takut kini menjadi bersemangat untuk lebih terampil dalam pemulasaraan jenazah.

Harapan setelah pelatihan ini adalah semoga Nasyiah sebagai generasi muda yang berakhlak mulia tak lagi segan dalam memulasara jenazah karena telah siap secara mental. 


Tags: #nasyiatulaisyiyahjawabarat #pelatihanpemulasaraanjenazah #pwnajawabarat #pdnakabupatensumedang #nasyiatulaisyiyahkabupatensumedang


 


Empat Motivasi di Rapat Konsolidasi

Jelang Muktamar XIV NA




Ahad, 23 Oktober PWNA Jawa Barat menggelar Rapat Konsolidasi Daerah. Rapat ini diselenggarakan guna menyamakan gerak dan langkah Nasyiah Jawa Barat yang menjadi tuan rumah Muktamar NA tahun ini.


Rapat langsung dipimpin oleh Ketua Umum PWNA Jawa Barat Dewi Mulyani didampingi oleh Ketua Panitia Lokal Muktamar XIV NA Ermina Hidayanti. Rapat diselenggarakan melalui konferensi video dan dihadiri oleh 24 dari 27 PDNA se-Jawa Barat.


Dalam motivasi yang disampaikan Dewi Mulyani di rapat ini diungkapkan bahwa amanah menjamu peserta muktamar sebagai tamu memang tidak ringan. Namun jika dikerjakan bersama dengan seiring sejalan untuk akan mudah dikerjakan dan dilewati. Selain menjadi pengalaman baru menjadi tuan rumah agenda besar, Dewi pun mengutarakan hikmah di balik kerja dan giat ini.


Ada hal yang Dewi sampaikan bahwa amanah ini merupakan giat yang memberikan empat hikmah. Pertama, memperkuat energi untuk selalu bergerak dan berusaha. Kedua, salah satu sarana mendekatkan diri kepada Allah swt. karena tanpa daya dan ketentuan-Nya manusia tidak akan bisa berlaku apa-apa. 


Ketiga, meningkatkan kreasi dan inovasi dalam seni bergaul dan berkomunikasi, karena agenda ini membutuhkan keterampilan tertentu bertemu dan mengenal orang banyak dalam jaringan yang lebih luas. Terakhir yang keempat adalah memacu dan memicu untuk selalu melakukan perubahan seiring zaman, tidak jumud hanya dengan satu kebiasaan atau kondisi tertentu namun fleksibel sesuai dengan tuntutan kebutuhan.


Antusiasme tinggi peserta rapat terlihat dari beberapa pertanyaan yang dilontarkan. Di antaranya adalah keikutsertaan Nasyiah daerah sebagai relawan giat muktamar, penggalian dana di daerah, jaringan khusus yang menunjang syiar muktamar dan masih banyak lagi.


Rapat kali ini merupakan giat kedua PWNA Jawa Barat dalam semarak jelang muktamar. Sebelumnya diadakan Nasyiah Gathering di Wisma Pendawa pada bulan akhir Agustus. Semarak muktamar selanjutnya adalah parade pashmina dan siniar semarak muktamar.


Tags: #muktamarnasyiatulaisyiyah #rapatkonsolidasi #pwnajawabarat




Sabtu, 16 Juli 2022 Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Karawang, melaksanakan Peresmian Pondok Pesantren panti asuhan Darussalam dan Peletakkan Batu Pertama Muhammadiyah Boarding School Karawang yang bertempat di Komplek Masjid Darussalam, Johar Timur, Adiarsa Timur. Acara ini mendapat dukungan langsung dari pimpinan pusat Muhammadiyah.

Acara ini di meriahkan oleh seluruh ortom, termasuk PD Nasyiatul Aisyiyah kab Karawang, ikut meramaikan dan menjadi kepanitiaan dalam acara tersebut.berbagai Tokoh Masyarakat dan Pemerintahan. Mulai dari KNPI, KPU,BAWASLU, Kapolres Karawang. KH. Uu Ruzhanul Ulum.S.E sebagai wakil gubernur Jawa Barat menyampaikan Tausiyah Pembuka setelah penyampaian sambutan oleh ketua PDM Karawang dan ketua PWM Jawa Barat.

Prof Dr.KH Haedar Nashir, M.Si Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan bahwa ini adalah kali ke tiga beliau mendatangi Kabupaten Karawang, setelah menghadiri acara dari kabupaten subang, ini merupakan salah satu safari Dakwah, Pungkasnya. 

Muhammadiyah memiliki 3 wilayah Gerak, yang pertama yaitu Aspek  Diniyah, menyebarkan nilai-nilai islam yang bersumber pada al-quran dan sunnah sehingga bisa mewujudkan nilai-nilai islam yang wasathiyah. Muhammadiyah harus baik lahir bathin dan dunia akhirat. Sebelum KH A Dahlan meninggal, Muhammadiyah sudah bisa sampai ke Aceh dan Merauke, karena pembawaannya yang bisa di terima oleh semua kalangan. Islam garis tengah menanamkan nilai-nilai Muhammadiyah yang kokoh. 

Aspek ke dua yaitu membangun Amal Usaha, KH A Dahlan mengajarkan surat Al-maun kepada muridnya kurang lebih sampai dengan 8 bulan. Yang didalamnya menceritakan tentang memberi makan orang miskin dan memelihara anak yatim, dan itu salah satu cara menerjemahkan Islam. Awal mulanya Muhammadiyah Bergerak di Jawa Barat adalah di kota Garut, Tasik, Majalaya dan sekitarnya berawal dari seorang  Entrepreneur. 

Hari ini sudah ada 23.000 Paud dan TK ABA yang di kelola oleh Muhammadiyah, 8000 SMP-SMA Muhammadiyah, 172 perguruan tinggi. Sampai sudah ada Universitas di Malaysia dan amal usaha di mesir, Melbeurt Australia, semua itu memiliki kepentingan untuk membawa islam ke mata dunia, Mengenalkan islam yang Rahmatan lilalamin. Muhammadiyah Mengenalkan islam dengan amaliyah, kepentingan umat, bangsa tanpa diskriminasi.

Aspek ketiga yaitu kebangsaan, kemanusiaan. Awal berdiri Syarikat Dagang Islam, Kemudian Syarikat Islam, Budi Utomo dan barulah lahir Muhammadiyah. Dan semuanya itu lahir untuk kemanusiaan dan kemajuan bangsa. Pesan terakhir ketua umum pimpinan pusat Muhammadiyah yaitu “kita butuh sinergi, Jaga Amanah, Jaga Akhlak, dan bangun Kebersamaan, Untuk islam yang berkemajuan serta Rahmatan Lil alamin.”